Selasa, 15 Februari 2011

BAB 10 MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN

Deskripsi Singkat
Anda akan mempelajari perlunya kepemimpinan. Sifat-sifat kepemimpinan meliputi : menerima tanggung jawab, mencapai tujuan, bekerja keras dan cerdas, obyektif, menentukan prioritas, komunikasi, orientasi masa depan, membimbing, berlaku bijak, dan berkepribadian yang kuat. Tanggung jawab pemimpin : membuat keputusan, membagi pekerjaan, memastikan pencapaian tujuan, memberikan kepuasan, prasarana, komunikasi, dan partisipasi bawahan. Mengukur kemampuan kepemimpinan untuk tanggung jawab dan kepemimpinan

A. Pengantar : Setiap Kita Adalah Pemimpin
Setiap diri kita adalah pemimpin. Kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Kepala keluarga adalah pemimpin bagi keluarganya. Imam adalah pemimpin bagi umatnya. Supervisor, manejer dan direktur adalah pemimpin bagi perusahaannya. Lurah, Camat, Bupati, Gubernur dan Presiden adalah pemimpin bagi rakyatnya. Mengapa kita semua menjadi pemimpin?

Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dirinya sendiri dan orang lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan organ tubuh dan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran, dan senag hati bersedia mengikuti keinginan dalam mencapai tujuan organisasi.

Jadi, kepemimpinan adalah cara menggerakkan bagian diri kita dan orang lain untuk mencapai tujuan dengan penuh pengertian, kesadaran, dan senang hati.

Anda pribadi mempunyai tujuan dan impian. Misalnya saat Anda ingin mempunyai pacar keren, maka Anda menggerakkan tubuh Anda yang tidak bersih menjadi bersih, yang tidak harum menjadi harum, yang pemalu menjadi mau tampil. Dengan demikian, seluruh komponen tubuh berubah dengan sukarela untuk mencapai tujuan Anda, yaitu mendapatkan pacar keren.

Hal yang sama terjadi dalam organisasi dan negara. Organisasi dan negara mempunyai tujuan. Untuk mencapai tujuan, harus ada yang mengorganisasi seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Jika negara untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk, maka negara membutuhkan industri, tenaga kerja, pasar bagi industri, dan perbankan untuk modal. Semua komponen tersebut diorganisasikan untuk mencapai tujuan. Bagi perusahaan yang ingin mencapai keuntungan, diperlukan penjualan, produksi, akuntansi, dan lain lain.

Untuk mensinergikan seluruh komponen dalam mencapai tujuan tersebut, kita membutuhkan kepemimpinan. Kadang kala kita dapat mensinergikan dan menjadi pemimpin yang berhasil, dan kadangkala kita juga gagal.

Apakah Anda ingin menjadi pemimpin? Apabila jawabannya ya, sudah saatnya Anda belajar cara menjadi pemimpin yang baik bagi diri Anda, keluarga dan masyarakat. Menjadi pemimpin harus selalu berusaha dan berbuat yang baik dan menghindarkan kejahatan dan kejelekan. Mulailah belajar memimpin dari sekarang juga, Anda pasti bisa.

B. Sifat Seorang Pemimpin
Menjadi pemimpin tidak dapat dengan tiba-tiba. Menjadi pemimpin harus melalui proses mulai belajar cara menjadi pemimpin yang baik dan bermanfaat. Untuk itu, kita harus mempelajari apa saja sifat kepemimpinan dan tanggung jawab pemimpin, dan cara memperoleh kepemimpinan yang baik. Secara umum, berikut adalah sifat-sifat yang berguna bagi pemimpin. Belajar memahami dan mulai mempraktekkan diri sebagai pemimpin sangat baik bagi kita sebagai calon pemimpin masa yang akan datang.

1. Keinginan untuk menerima tanggung jawab
Seorang pemimpin harus menerima tanggung jawab. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus mengetahui apa saja yang harus dilakukan, apa saja yang dipunyai dan mengetahui setiap resiko dari setiap pekerjaan. Sebagai mahasiswa harus menerima tanggung jawabnya seperti mengikuti kuliah dengan baik, tidak bolos, mengerjakan tugas dan ujian serta mengikuti peraturan lainnya. Sebagai pemimpin perusahaan dan pemerintahan harus bertanggung jawab atas pekerjaannya. Apabila pekerjaan berhasil, kehormatan diperoleh. Namun apabila ada kegagalan, tidak perlu mencari kambing hitam. Kegagalan harus dijadikan evaluasi, cari letak kegagalan dan langkah selanjutnya membuat tindakan perbaikan sehingga kegagalan tidak terjadi. Belajarlah menjadi pemimpin dengan tidak mengulang kesalahan yang sama, dan mulai sekarang belajar menerima tanggung jawab.

2. Mencapai tujuan yang realistis
Seorang pemimpin dalam menetapkan tujuan harus wajar dan dapat dilaksanakan. Pengertian wajar dan dapat dilaksanakan adalah keinginan tersebut masih dalam kemampuan untuk dilaksanakan. Keinginan yang muluk-muluk atau sangat tinggi, akan sangat sulit dicapai, dapat menimbulkan stress dan frustasi. Kita harus membuat tujuan yang realistis, dapat dicapai dan terus ditingkatkan. Begitu pula dalam kehidupan pekerjaan. Tidak mungkin bagi perusahaan kecil Anda targetkan langsung ekspor. Susun tujuan perusahaan tahap demi tahap, mulai dari produksi tingkat kabupaten, propinsi, nasional, dan baru ekspor. Namun demikian kalau ada peluang dan memungkinkan, tujuan tersebut dapat diperbaiki. Mulailah belajar memimpin dengn membuat tujuan yang realistis sesuai dengan kemampuan dan keinginan Anda.

3. Bekerja keras dan bekerja cerdas
Seorang pemimpin harus bekerja keras dan rajin. Pemimpin menjadi contoh, apabila dia malas, sering terlambat, maka anak buahnya akan mengikuti. Bagi pemimpin, bekerja keras tidak cukup. Seorang pemimpin juga harus bekerja dengan cerdas, yaitu bekerja dengan strategi dan otak, bukan dengan otot saja. Untuk dapat bekerja dengan cerdas, seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan dan penguasaan teknologi yang cukup atau di atas rata-rata. Bagaimana memulai bekerja keras dan cerdas? Mulailah belajar dengan baik, tekun dan terencana. Mulai belajar dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah belajar dengan cepat dan tingkat pemahaman yang lebih banyak.

4. Bersikap obyektif
Seorang pemimpin harus bersikap obyektif yaitu mengambil keputusan berdasarkan fakta, dan data serta rasioanl, dan bukan emosional serta bias. Seorang pemimpin tidak boleh gampang marah dan pilih kasih, memihak salah satu dan lain-lain. Pemimpin harus mengayomi seluruh anak buahnya, dan harus menempatkan setiap anak buahnya dalam kedudukan yang sama. Pemimpin harus mempunyai alat ukur yang sama untuk menentukan keberhasilan dan kegagalan setiap anak buahnya dan tidak menggunakan standar ganda. Mulailah belajar memimpin dengan menggunakan akal dan hati, jangan pilih kasih. Apabila Anda ragu terhadap keputusan, renungkan kembali dengan tenang, baru ambil keputusan. Jangan mengambil keputusan saat bimbang dan bingung.

5. Dapat menentukan skala prioritas
Kita mengetahui bahwa apa yang kita miliki sangat terbatas, dan keinginan kita tidak terbatas. Oleh sebab itu kita harus menentukan prioritas. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua keinginan dapat dilaksanakan. Banyak kegiatan yang terpaksa kita harus memilih, hal ini biasa dalam kehidupan nyata. Dalam kehidupan berorganisasi banyak juga kebutuhan seperti kenaikan gaji karyawan, meningkatkan teknologi, atau memperbesar pasar. Semuanya membutuhkan dana, dan dana terbatas. Yang terpenting dari seorang pemimpin adalah dapat membuat keputusan yang dapat diterima semua pihak. Bagaimana membuat skala prioritas, yaitu yang terpenting bagi organisasi dalam jangka panjang.

6. Kemampuan untuk komunikasi
Seorang pemimpin mencapai tujuan melaui orang lain. Oleh sebab itu, setiap pemberian informasi, perintah atau permintaan harus dapat dimengerti dengan baik oleh orang lain. Seorang pemimpin tidak mungkin orang bisu, pendiam tanpa kata-kata. Seorang pemimpin harus dapat menyampaikan gagasannya kepada orang lain dengan jelas baik lewat tulisan, ucapan atau perbuatan. Apa yang diusahakan seorang pemimpin agar dapat berkomunikasi dengan efektif? Ada beberapa hal yaitu : memahami pesan yang akan disampaikan, mencoba berpikir dari sudut penerima, menyampaikan informasi bertahap, menyampaikan konfirmasi apakah yang dipahami sama dengan yang disampaikan. Mulailah menjadi pemimpin dengan belajar berkomunikasi dengan orang lain. Jangan takut berbicara, tetapi berbicaralah dengan baik dan benar, sehingga orang suka kepada Anda.

7. Berorientasi ke masa depan
Seorang pemimpin tidak boleh hanya berorientasi jangka pendek. Seorang pemimpin harus berpikir jangka panjang, berpikir bagaimana kondisi untuk 5 – 10 tahun mendatang. Seorang pemimpin dengan menggunakan data dan fakta dapat memprediksi keadaan masa mendatang, dan untuk menang, seorang pemimpin mempersiapkan dari sekarang. Tingkat persaingan di masa depan adalah seorang Sarjana saja tidak cukup, karena yang dibutuhkan adalah Sarjana yang mempunyai kompetensi dan kemampuan komunikasi. Bagaimana mulai mengetahui masa depan? Anda dapat belajar tentang metode peramalan bisnis baik menggunakan statistika maupun ekonometrika.

8. Mampu membimbing
Seorang pemimpin harus mempunyai sifat untuk membimbing dan mengarahkan anak buah. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan karena kemampuan anak buah dan masalah yang dihadapi berbeda-beda. Kemampuan membimbing dan mengarahkan perlu dikembangkan dan ditingkatkan sehingga setiap anak buah mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang memadai. Seorang pemimpin juga harus mampu memberikan motivasi kepada anak buahnya sehingga anak buahnya ingin bekerja keras setiap hari. Mulailah belajar menjadi pemimpin dengan memberikan bimbingan kepada orang lain yang membutuhkan dan bersabarlah dalam memberikan bimbingan. Keberhasilan Anda membimbing orang lain merupakan salah satu kunci menjadi pemimpin yang sukses.

9. Berlaku secara bijak dengan kekuasaan
Banyak pemimpin besar yang akhirnya jatuh karena tidak bijak menggunakan kekuasaan. Kekuasaan yang besar cenderung sewenang-wenang dan korup. Inilah awal keruntuhan dari kepemimpinan. Apabila kita ingin menjadi orang sukses, sudah sepantasnya kita mengendalikan nafsu untuk tidak sewenang-wenang dan korup. Mulailah belajar dengan bijak terhadap kekuasaan pada diri sendiri dan organisasi.

10. Mempunyai kepribadian yang kuat, jujur, dan kompeten
Seorang pemimpin tidak boleh lemah dan sakit-sakitan. Seorang pemimpin juga harus jujur dan mempunyai kompetensi yang mumpuni. Seorang pemimpin yang lemah, tidak kompeten, tidak jujur akan hancur dan dipandang sebelah mata oleh anak buah. Seorang pemimpin harus mempunyai kehormatan di mata anak buah. Kehormatan diperoleh dengan menjadi pemimpin yang kompeten sehingga mampu memberikan arahan kepada anak buah baik yang umum maupun detail, pemimpin yang jujur sehingga berani menegur anak buah yang tidak jujur, dan pemimpin yang kuat sehingga tegar dalam mengambil keputusan dan tidak takut atau tergantung pada orang lain.

Jika Anda ingin menjadi pemimpin yang sukses maka mulailah belajar memahami dan mempraktekkan dari sekarang, mulai dari diri Anda, kemudian meningkat pada keluarga, dan akhirnya ke masyarakat luas.

C. Tanggung jawab Seorang Pemimpin
Seorang pemimpin bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Oleh karena itu setiap pemimpin harus mengetahui apa tanggung jawabnya. Beberapa tanggung jawab seorang pemimpin :

1. Membuat keputusan
Pengambilan keputusan pada umumnya berjenjang, keputusan yang bersifat operasional pada manejemen tingkat bawah, keputusan untuk menentukan cara mencapai tujuan pada tingkat menengah, dan keputusan yang bersifat strategis pada manejemen tingkat atas. Sama dengan keputusan terhadap diri Anda pribadi. Keputusan untuk makan siang di kantor tergantung pada Anda, sedangkan untuk memutuskan ingin kuliah ada pada keluarga.

2. Membagi pekerjaan
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk membagi pekerjaan kepada setiap orang. Dalam membagi pekerjaan, harus diusahakan ada prinsip keadilan, tidak ada yang berat atau terlalu ringan. Pembagian pekerjaan harus jelas antara satu orang dan orang lain, jangan sampai tumpang tindih. Pembagian pekerjaan juga memperhatikan kemampuan seseorang baik dari pendidikan maupun kompetensinya.

3. Memastikan pencapaian tujuan
Pemimpin memastikan bahwa pekerjaan setiap orang sesuai dengan tujuan perusahaan. Untuk itu, seorang pemimpin harus memberikan pengawasan terhadap setiap anak buahnya. Bentuk pengawasan ini dapat berupa laporan kegiatan atau inspeksi ke setiap orang atau bagian. Setelah melakukan pengawasan, maka hasilnya dijadikan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan, apabila ada hal-hal yang belum berhasil.

4. Memberikan kepuasan terhadap bawahannya
Bawahan yang tidak puas, tidak akan bekerja dengan tenang, dan hasilnya tidak akan memuaskan atau maksimal. Untuk itu, seorang pemimpin harus melakukan pengukuran terhadap kepuasan bawahan. Apa saja yang belum puas terus dilakukan perbaikan secara berkelanjutan dan bertahap.

5. Memberikan prasarana dan sarana
Untuk mencapai tujuan, bawahan membutuhkan prasarana dan sarana dalam bekerja. Tidak mungkin Anda menyelesaikan pekerjaan membuat laporan apabila tidak tersedia komputer, printer dan kertas. Oleh sebab itu, tanggung jawab pemimpin menyediakan fasilitas yang cukup kepada bawahan supaya dapat bekerja optimal.

6. Mengkomunikasikan harapan kepada bawahan
Seringkali antara bawahan dan atasan ada celah informasi. Seorang bawahan hanya bekerja tanpa mengetahui untuk apa mereka bekerja. Informasi penting bagi bawahan. Dengan mengetahui tujuan dari pekerjaan, setiap bawahan akan mengetahui perannya dalam organisasi. Karena mengetahui perannya, ada dorongan dan motivasi bekerja karena mereka tahu pentingnya mereka bagi perusahaan.

7. Mengembangkan partisipasi karyawan
Faktor motivasi dan peran serta seluruh anggota organisasi sangat menentukan keberhasilan organisasi. Organisasi yang berhasil biasanya mempunyai partisipasi anggota yang tinggi. Organisasi yang aktif anggotanya akan lebih berhasil dibandingkan yang pasif.

8. Menilai hasil pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya
Orang bekerja membutuhkan penghargaan. Penilaian pekerjaan adalah penting, agar orang yang bekerja keras diberikan penghormatan dan orang yang malas bekerja mendapatkan sanksi. Apabila dalam pekerjaan orang malas dan rajin disamakan. orang yang rajin akan cenderung menjadi malas. Penilaian pekerjaan dapat diberikan berkala, tahunan, semesteran bahkan bulanan. Setelah melakukan penilaian, sebaiknya hasilnya dikomunikasikan. Bagi yang berhasil diberikan penghargaan seperti promosi jabatan, kenaikan gaji dan penghormatan lainnya. Bagi yang tidak berhasil diberikan motivasi untuk bekerja lebih keras, diberikan bimbingan, diberikan pelatihan. Dengan demikian setiap orang akan bekerja dengan maksimal.

9. Menunjukkan perhatian kepada para bawahan
Bawahan tidak hanya menuntut gaji dan upah, tetapi juga perhatian dari atasan. Pemimpin yang ramah, mau bergaul dengan bawahan, memperhatikan keluarga bawahan akan memberikan dampak positif bagi psikologis bawahan. Dengan rasa aman dan nyaman ini, diharapkan produktivitas akan meningkat dengan baik.

10. Memberikan kompensasi sesuai dengan hasilnya
Setiap orang bekerja tentunya mengharapkan kompensasi upah. Seorang pemimpin mempunyai tugas untuk memastikan bahwa upah bawahan dibayar tepat waktu dan sesuai dengan prestasi kerja masing-masing. Seorang pemimpin harus memperhatikan kebutuhan dari bawahannya dan ketentuan undang-undang yang berlaku seperti UMP (Upah Minimum Propinsi). Upah yang terlalu kecil atau di bawah kebutuhan akan menyebabkan rasa tidak tenang dan mengganggu produktivitas. Memberikan gaji yang cukup merupakan salah satu kunci pemimpin yang sukses dalam menggerakkan anak buah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar